Tentang Ponpes & Madrasah Bidayatussalikin
Latar belakang berdirinya pondok pesantren Bidayatussalikin adalah disebabkan semakin maraknya para pemuda yang terjerumus kedalam narkoba dan kenakalan remaja. Fenomena tersebut sudah tidak menjadi tabu lagi. Tidak adanya rasa malu para pemuda untuk berbuat dosa yang menunjukkan tipisnya iman mereka. Mulai menkonsumsi obat-obatan terlarang, berjudi, sex bebas dan lain sebagainya. Mereka tidak berpikir bahwa perbuatan tersebut dapat merusak fisik dan mental mereka. Terlebih lagi, mereka telah menyia-nyiakan waktu berproses untuk menyongsong masa depan, hingga akhirnya rusaklah masa depan mereka.
Oleh karena itu, pondok pesantren ini dinamakan “Bidayatussalikin”. Yang berarti, orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan memurnikan penyembahan hanya kepada-Nya saja. Pengambilan nama tersebut dikarenakan KH. Abdullah Deny Setiawan Wayoi S.E, M.PD berharap agar setiap hamba Allah Swt diterangi hatinya. Diluruskan hati bengkok mereka yang disebabkan ketidaktahuan terhadap ilmu tauhid. Sehingga, terjadi penyimpangan-penyimpangan aqidah dan akhlaq, seperti halnya penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja serta maraknya perdukunan yang menjadikan kemusyrikan.
Oleh karena itu, titik fokus berdirinya pondok pesantren Bidayatussalikin ini adalah menangani korban dari para pemuda yang terjerumus kedalam narkoba dan kenakalan remaja. Dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi fisik dan mental para pecandu narkoba. Lebih dari itu, para santri narkoba juga akan dibekali dengan aqidah dan akhlaq sesuai ajaran sunnah rasul, sehingga kelak mereka akan menjadi penerus perjuangan Rasulullah SAW.
Visi pondok pesantren Bidayatussalikin semata-mata untuk ibadah kepada Allah SWT., dan mengharap ridlo-Nya (sebagaimana tercermin dalam sikap tawadlu’, tunduk dan patuh hanya kepada Allah SWT., dalam seluruh aspek kehidupan). Mengimplementasikan tauhid dengan semurni-murninya dengan cara menyembah hanya kepada Allah SWT. saja.Sedangkan misinya mencetak, individu-individu yang berakhlak mulia dan mempunyai kekokohan tauhid. Sehingga, tercipta individu-individu unggul dan berkualitas menuju terbentuknya umat terbaik yang pernah dikeluarkan untuk manusia (khairo ummah).