Gambaran
Tanggung Jawab:
- Membuat sasaran dan program pembelajaran dari mata pelajaran yang diampu
- Menyusun administrasi progam pembelajaran
- Menjadi teladan dalam berprilaku dan beribadah bagi seluruh santri
- Melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar sesuai dengan sasaran dan program pembelajaran
- Mengisi jurnal kelas dan kehadiran santri serta merekapitulasi
- Melakukan persiapan kegiatan belajar mengajar
- Membuat tugas, soal ujian UH, UTS, UAS, dan UKK)
- Melakukan penilaian dan melaporkan hasil penilaian (tugas, UH, UTS, UAS, dan UKK)
Persyaratan:
- Pendidikan terakhir minimal S1 linier bidang ajar
- Berpengalaman di dunia pendidikan minimal 1 tahun
- Berusia minimal 23 tahun dan maksimal 35 tahun
Tentang Pesantren Islam Internasional Al Andalus
Berawal dari keinginan seorang hamba Allah yang ingin memiliki andil dalam menegakkan dakwah Islam lewat pendidikan, maka dibentuk sebuah lembaga pendidikan yang bernama pesantren. Kemudian bertemu dengan beberapa anggota dari HAPIA ( Himpunan Alumni Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran), yang selanjutnya HAPIA membentuk sebuah Tim untuk mewujudkan sebuah konsep dari lembaga pendidikan yang diinginkan. Maka lahirlah sebuah konsep pesantren modern yang memiliki kurikulum berbasis kompetensi dengan pendekatan metode Nabawi.
Pesantren Islam International Al Andalus berdiri pada bulan Maret 2013 diatas lahanseluas 7,5 Ha. yang terletak di daerah pebukitan Gunung Batu, 30 KM dari kota Cibubur. Lahan tersebut merupakan tanah wakaf dari keluarga besar Bapak H. Tarmen Tascha, SE. dan Bapak Ir. Eridman Tascha.
Pesantren Islam International Al Andalus bergerak di bawah naungan Yayasan Darul Iman Wattaqwa yang tercatat pada Notaris Ady Kusuma, SH. MH. Akte No.01.- tanggal 1 Februari 2012, dan mendapat pengesahan dari KEMENKUMHAM dengan No.SK : AHU- 389.AH.01.04. Tahun 2012.
Pesantren ini juga memiliki perhatian khusus terhadap anak yatim yang tidak mampu mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Tentu saja hal ini agar tercapainya pendidikan yang merata dan sebagai bentuk kontribusi Pesantren kepada bangsa dan negara, yaitu untuk mewujudkan Pembangunan Nasional seperti yang diamanatkan dalam Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 khususnya dalam bidang Pendidikan. Pada perjalanannya, program khusus anak yatim ini dinilai sukses hingga pada akhirnya mendapat dukungan dari banyak pihak, terutama dari keluarga besar Syaikh Abdullah bin Khalid Bin Hamd Al-Tsani dari negeri Qatar.